Biopsikologi
Biopsikologi merupakan studi ilmiah tentang perilaku. Sebagian orang
menyebut bidang ini dengan psikobiologi, biologi perilaku, atau
neurosains perilaku, namun Pinel (2009) menyebutnya dengan istilah biopsikologi
karena menunjukkan pendekatan biologis pada studi tentang psikologi dan bukan
sebaliknya, pendekatan psikologis pada studi tentang perilaku. Psikologi yang dimaksud adaah studi ilmiah
tentang perilaku – studi ilmiah tentang berbagai overt activities
(kegiatan yang kasat-mata) dari organisme maupun proses-proses internal yang
dianggap mendasarinya (misalnya belajar, ingatan, motivasi, persepsi dan emosi).
A. Sejarah
Perkembangan Biopsikologi
Hingga abad ke-20,
biopsikologi masih belum berkembang menjadi salah satu disiplin neurosains. Penerbitan The Organization of Behavior
pada th.1949 oleh D.O.Hebb memainkan peran kunci bagi kemunculan biopsikologi. Dalam bukunya Hebb mengembangkan teori komprehensif
pertama tentang bagaimana fenomena kompleks (persepsi, emosi, pikiran dan
ingatan), mungkin di produksi oleh aktivitas otak.
1. Tipe
Penelitian Biopsikologi
a. Subjek manusia atau non-manusia
1.
Tikus,
kucing, anjing dan primata memiliki keunggulan dibandingkan binatang-binatang
lainnya dalam menjadi subjek eksperimen biopsikologi,mereka dapat mengikuti intruksi dan dapat melaporkan
pengalaman subjektifnya.
2. Mengapa para biopsikolog menggunakan subjek non-manusia
dalam eksperimen mereka? karena perbedaan antara otak manusia dan otak spesies
lain yang terkait lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif, dan oleh
sebab itu banyak prinsip fungsi otak manusia dapat ditarik dari studi terhadap
non manusia
b. Eksperimen formal atau Studi non-
eksperimental
Eksperimen merupakan metode yang digunakan para ilmuwan untuk
menemukan penyebab dari sesuatu hal. Dalam melakukan eksperimen, harus dirancang dua kondisi
atau lebih yang mana para subjek akan dikenai tes.
c.
Penelitian murni atau terapan
Penelitian murni
adalah penelitian yang utamanya dimotivasi oleh keingintahuan peneliti. Penelitian
dilakukan semata-mata untuk memperoleh pengetahuan. Penelitian terapan adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk mewujudkan manfaat langsung tertentu bagi umat manusia.
Sel
Sebagai Dasar Kehidupan
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal
(uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari
banyak sel (multiselular). Sel terbagi
menjadi dua,yaitu Sel Prokariotik (sel tumbuhan) dan Sel Eukariotik (sel hewan).
Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke
(pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka,
dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk
menamai objek yang ditemukannya itu.
1.
Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran
sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran.
Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru.
2.
Sel Eukariotik
sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada sel
eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel
ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain: badan Golgi, retikulum
endoplasma (RE),kloroplas (kuhusus
pada tumbuhan), mitokondria,
badan mikro, danlisosom.
Struktur
Sel
Bagian-bagian
Sel
|
Fungsi
|
Dinding sel
|
melindungi isi sel dan memberi bentuk sel.
|
Membran plasma
(membran sel)
|
melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat-zat (bersifat
semipermeabel), sebagai reseptor/penerima rangsangan dari luar, membatasi isi sel dengan bagian luar sel.
|
Sitoplasma
|
tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
|
Nukleus (Inti
sel)
|
mengendalikan atau mengatur seluruh kegiatan yang terjadi
di dalam sel.
|
Organel Sel
|
|
a. Mitokondria
|
tempat respirasi sel untuk menghasilkan energy.
|
b. Plastida, ada
3 macam: kloroplas (berklorofil), Leukoplas (tidak mengandung pigmen warna),
Kromoplas (berpigmen merah, kuning)
|
·kloroplas: tempat berlangsungnya fotosíntesis
·leukoplas: tempat pembentukan dan penyimpanan: pati
(amiloplas), protein (proteoplas), lemak (elaioplas)
|
c. Retikulum Endoplasma (RE): RE kasar
dan RE halus
|
RE kasar: transpor dan sintesis
protein
RE halus: tempat sintesis lipid
|
d. Badan golgi
|
tempat menampung dan mengolah protein yang dihasilkan di
RE
|
e. Lisosom
|
mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel, menghancurkan
organel yang tidak berfungsi lagi.
|
f. Sentriol
|
berperan penting dalam penentuan arah pada saat pembelahan
sel
|
g. Ribosom
|
sintesis protein
|
h. Vakuola
|
tempat cadangan makanan, mengatur tekanan turgor, dan
menyimpan cadangan makanan.
|
i. Badan Mikro, ada 2 macam:
peroksisom dan glioksisom.
|
-peroksisom: menguraikan asam glikolat hasil fotosintesis,
dan berperan dalam fotorespirasi.
-glioksisom: menguraikan lemak menjadi karbohidrat atau
sebaliknya.
|
Perbedaan Sel Tumbuhan
dan Hewan
No
|
Bagian
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
1.
|
dinding sel
|
Ada
|
tidak ada
|
2.
|
kloroplas/plastida
|
Ada
|
tidak ada
|
3.
|
lisosom
|
tidak ada
|
ada
|
4.
|
sentriol
|
tidak ada
|
ada
|
5.
|
vakuola
|
ada, ukurannya besar
|
tidak ada, jika ada ukurannya kecil
|
Mekanisme
Transpor pada Membran
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa penyebaran molekul larutan yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi rendah
(hipotonis).
2. Osmosis
Osmosis
adalah perpindahan molekul zat pelarut dari larutan yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel.
3. Transpor
Aktif
Transpor
yang membutuhkan energi untuk keluar dan masuknya ion atau molekul zat melalui
membran plasma.
4. Endositosis
Peristiwa
masuknya zat ke dalam sel akibat melekuknya membran sel, sehingga zat tersebut
terjebak di dalam sel atau terbungkus oleh membran sel. Endositosis dibedakan
menjadi dua:
a. Fagositosis, merupakan peristiwa endositosis dimana zat yang dimasukkan
adalah zat padat.
b. Pinositosis, merupakan peristiwa endositosis dimana zat yang dimasukkan
adalah zat cair.
5. Eksositosis
Peristiwa
keluarnya suatu zat yang terbungkus oleh membran sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar