Rabu, 13 April 2016

Kesehatan Mental Menurut Allport



Kesehatan Mental Menurut Allport
Aliran Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan  besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Walaupun psikolog humanistik dipengaruhi oleh psikoanalisis dan behaviorisme, namun aliran ini mempunyai ketidaksesuaian yang sangat berarti dengan psikoanalisis dan behaviorisme. Tekanan utama yang oleh behavioris dikenakan pada stimuli dan tingkah laku yang teramati, dipandang Psikologi Humanistik sebagai penyederhanaan yang keterlaluan yang melalaikan diri manusia sendiri dan pengalaman-pengalaman batinnya, tingkah lakunya yang kompleks seperti cinta, nilai-nilai dan kepercayaan, begitu pula potensinya untuk mengarahkan diri dan mengaktualisasikan diri. Maka psikologi humanistik sangat mementingkan diri (self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman subjektif individual, yang banyak menentukan tingkah lakunya yang dapat diamati. Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Kedua aliran itu memandang tingkah laku manusia secara salah yaitu sebagai tingkah laku yang seluruhnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan diluar kekuasaannya; apakah kekuatan-kekuatan itu berupa motif-motif yang tak disadari atau conditioning dari masa kanak-kanak dan pengaruh lingkungan. Bertentangan dengan kedua pandangan aliran tadi, aliran Humanistik menyetujui sebuah konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat manusia, yakni memandang hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif, tetapi sebagi peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.
Dari pernyataan di atas dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa aliran Humanistik merasa tidak puas dengan behaviori maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan perhatiannya pada humanisasi yang menekankan keunikan manusia. Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif yang di kendalikan oleh nilai-nilai dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.

Kesehatan Mental menurut Allport
Allport percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat tidak dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar (kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi). Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tidak sadar . Individu yang sehat berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan yang membimbing dia dan dapat mengontrol kekuatan itu juga.
Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma ataupun konflik pada masa kanak-kanak. Pusat dari kepribadian kita adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja, misalnya harapan, aspirasi dan impian. Manusia didorong untuk mereduksikan tegangan-tegangan, menjaga supaya tegangan-tegangan berada pada tingkat yang paling rendah dan menjaga satu keadaan keseimbangan homeostatis internal atau “homeostatis”.
Manusia yang sehat memiliki kebutuhan akan sensasi-sensasi dan tantangan tantangan yang bervariasi. Orang yang sehat didorong ke depan oleh suatu visi masa depan, dan visi itu menyatukan kepribadiannya dan membawa orang itu ke tingkat stress yang lebih tinggi.
Menurut allport, kebahagiaan bukanlah suatu tujuan dalam diri, tetapi hasil sampingan dari integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi dan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicita-ditakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai. Orang-orang yang matang dan sehat tidak puas apabila dalam melakukan sesuatu hanya dalam taraf sedang atau memadai, mereka baru merasa puas apabila melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal mereka.

Pendekatan Allport terhadap Kepribadian
Individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Orang-orang yang sehat bebas dari masa lampau. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.


Motivasi pada Pribadi yang Sehat Menurut Allport

Orang yang sehat didorong kedepan oleh suatu visi masa depan dan visi itu dengan tujuan-tujuan khusus mempersatukan kepribadian dan membawa orang itu kepada tingkat-tingkat tegangan yang bertambah. Motivasinya lebih kepada mencari kepuasaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah salah satu tujuan telah terpenuhi. Contoh: ketika kebutuhan biologis sudah terpenuhi maka individu tersebut akan mencari lagi sesuatu yang baru yang dapat memuaskannya.

Kriteria Kepribadian yang Sehat menurut Allport

·         Perluasan diri sendiri.
Orang menjadi matang, dia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri.

·         Hubungan diri yang hangat dengan orang lain.
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman-keintiman atau cinta serta simpati dan empati terhadap orang lain.

·         Keamanan emosional.
Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari apa yang ada pada diri mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan.

·         Persepsi realistis.
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif.

·         Keterampilan-keterampilan dan tugas.
Orang yang berjiwa sehat menggunakan keterampilan-keterampilan secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.

·         Pemahaman diri.
Memahami tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang seseungguhnya.

·         Filsafat hidup yang mempersatukan.
Orang yang berjiwa sehat memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai diri sendiri dalam menjalani hidup dan mengambil keputusan. Bukan berdasarkan nilai-nilai dan pandangan orang lain.

Ketujuh hal di atas yang menjadi landasan dalam menyikapi proporium sebagai landasan dasar perkembangan yang sehat.
Menurut allport, kebahagiaan bukanlah suatu tujuan dalam diri, tetapi hasil sampingan dari integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi dan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai. Orang-orang yang matang dan sehat tidak puas apabila dalam melakukan sesuatu hanya dalam taraf sedang atau memadai, mereka baru merasa puas apabila melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal mereka.
Konsep kepribadian menurut Allport
Kepribadian menurut Allport adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
§  Struktur dan Dinamika kepribadian
1)       Traits
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Dan ia juga membedakan antara common traits dan individual traits. Contoh Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka mendengarkan musik.
Sifat-sifat traits
1)       Real
2)     Render many stimuli funtcionally equivalent
3)     Dynamic/determinative in behavior
4)     Empirical
5)     Relative independent traits

2)     Personal Disposition
Personal disposition adalah manivestasi dari COMMON traits sehingga menjadi individu yang unik. Dan ia juga memiliki tingkatan yang berbeda-beda yaitu Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder
1)       Disposisi Pokok : sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu. Contoh : Orang Narcistik adalah orang yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan dan ketertarukannya.
2)     Disposisi Sentral: kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin kita menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif, melankolis, dramatik.
3)     Disposisi Sekunder: berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih terpusat pad respon yangt dicocokinya.Contoh: Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah ketika seseorang menghina kelompoknya.

3)     Hubungan antara traits, habit, attitudes dan type
Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
Traits : adalah hasil kombinasi dua habit atau lebih.
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.  Contoh: membaca dengan bersuara.
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.
Tipe: adalah konsep yang paling umum bahkan merangkum pada ketiga konsep diatas.
4)     Motivation: Functional Autonomy
Functional otonomy memandang motif-motif  orang normal dan dewasa beraneka ragam , otonom, independen, berkembang tetapi secara fungsional tidak bergantung pada masa lalu. Menurut allport  ada 2 tingkat otonomi fungsional, yakni:
1)       Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin. Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang,
2)     Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian. Contoh: Seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena diperlukan tapi belajar untuk hidup.
5)     Proprium
Proprium adalah hakekat manusia yakni kreatif, ingin berkembang dan bergerak maju. Proprium adalah suatu hal yang membuat kita sadar sehingga menjadi inti dari sebuah kehidupan. Teoritisi lain mengatakan proprium sbg self atau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar